Tugas
Ini Disusun untuk Memenuhi tugas akhir
Mata
Kuliah
Bahasa Indonesia 1
Dosen
Pengampu
Dr. Sunarti M. Pd.
Oleh:
1. Tusiyati (11144600145)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga
makalah tentang Tepri Belajar
Dan Penerapan Pembelajaran ini dapat
terselesaikan.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas akhirmata kuliah bahasa indonesia 1. Makalah ini disusun dengan sebaik-baiknya
dari berbagai sumber yang relevan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada ibu Dr.Sunarti, S. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis juga mengucapakan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah memberikan bantuan hingga terselesaikannya makalah ini.
Makalah
ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca tentang bahaya yang
ditimbulkan boraks dan formalin bagi
kesehatan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik,
saran, dan komentar yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk
meningkatkan kualitas makalah ini.
Yogyakarta, 12 Desember 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.
Latar Belakang
Masalah................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................ 2
C.
Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
D.
Manfaat............................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 4
A.
Pengertian
boraks dan formalin........................................................ 4
B.
Makanan yang
mengandung boraks dan formalin........................... 6
C.
Dampak
penggunaan boraks dan formalin bagi kesehatan.............. 8
D.
Cara mencegah
dan menangani apabila terkena boraks dan formalin 12
BAB III PENUTUP............................................................................................ 16
A.
Kesimpulan..................................................................................... 16
B.
Saran............................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
|
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sekarang
ini banyak bahan kimia dan berbagai campuran lain yang digunakan oleh manusia
untuk membuat makanan. Dengan campuran bahan kimia makanan akan terlihat lebih
menarik dan menghasilkan rasa yang lebih enak. Sehingga masyarakat lebih
tertarik untuk membeli dan mengkonsumsinya. Pada awalnya masyarakat belum
menyadari akan bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia tersebut, akan tetapi
jika bahan tersebut dikonsumsi terus-menerus akan mengakibatkan kerugian
terhadap masyarakat itu sendiri. Kerugian yang ditimbulkan tidak hanya pada
fisiknya tetapi juga pada psikisnya. Apalagi untuk anak yang sedang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Contoh konkretnya yaitu terjadinya obesitas, kolesterol tinggi, darah
tinggi, dan sebagainya. Sedangkan dalam psikisnya menimbulkan keterlambatan
pola pikir karena terlalu banyak bahan kimia yang dikonsumsi.
Begitu
banyak masyarakat yang tercemar oleh bahan pengawet boraks dan formalin yang
sangat membahayakan ini. Akibat ulah manusia-manusia lain yang tidak
berperikemanusiaan yang hanya mengejar keuntungan semata, tanpa memperhitungkan
orang yang mengkonsumsinya.
Hal
tersebut sangat memprihatinkan karena masih banyak masyarakat yang belum tahu
tentang bahaya makanan yang mengandung bahan kimia seperti formalin dan boraks. Kejadian seperti ini
merupakan salah satu masalah dan kerusakan bangsa yang harus diperbaiki.
Apabila masalah ini terus berlarut dan tidak segera diatasi akan berakibat di masa
depan. Penanganan tersebut harus ada kerjasama antara pihak pemerintah dan
masyarakat. Dan sebagai generasi penerus sebaiknya kita mulai dari sekarang
memberikan pengertian kepada masyarakat akan bahaya formalin dan boraks. Selain
itu, mulai menciptakan makanan yang tidak mengandung formalin dan boraks tetapi
mempunyai bentuk yang menarik sehingga masyarakat mau mengkonsumsinya.
B.
Rumusan
Masalah
Rumusan masalah
yang penulis bahas:
1. Apa
faktor yang mendorong pihak-pihak tertentu untuk menggunakan boraks dan
formalin pada makanan?
2. Jenis
makanan apa saja yang menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin pada
makanan?
3. Bagaimana
cara untuk mangetahui makanan yang mengandung boraks dan formalin?
4. Apa
akibat dari penggunaan boraks dan formalin pada kesehatan?
5. Bagaimana
cara menangani apabila terkena boraks dan formalin?
C.
Tujuan
Penulisan
Dilihat dari latar belakang dan
rumusan masalah yang dibahas, tujuan penulisan yang diperoleh adalah:
1. Menjelaskan
tantang bahaya boraks dan formalin bagi kesehatan.
2. Mengetahui
ciri-ciri makanan yang mengandung boraks dan formalin.
3. Mengetahui
sasaran penggunaan boraks dan formalin.
4. Mengetahui
dampak penggunaan boraks dan formalin.
5. Mengetahui
cara penanganan apabila terkena boraks dan formalin.
D.
Manfaat
Adapun
manfaat penyusunan makalah ini adalah :
1.
Manfaat bagi penulis
1. Memenuhi
tugas bahasa indonesia 1.
2. Melatih
keterampilan penulis dalam penyusunan makalah.
3. Menambah
wawasan tentang bahaya boraks dan formalin bagi kesehatan.
4. Dapat
menghindari secara langsung penggunaan boraks dan formalin pada produk makanan.
2.
Manfaat bagi pembaca
1. Memberi
informasi tentang bahaya dari boraks dan formalin bagi kesehatan.
2. Dapat
membantu pencegahan dan pemberantasan penggunaan boraks dan formalin dengan
berbagai solusi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
boraks dan formalin
Formalin dan boraks adalah zat yang sering digunakan sebagai pengawet
makanan. Padahal apabila digunakan sebagai pengawet makanan sangat berbahaya
bagi kesehatan.
1.
Formalin
Formalin adalah bahan kimia yang berupa cairan dalam
suhu ruang, tidak berwarna,bau sangat menyengat, mudah larut dalam air dan
alkohol. Formalin digunakan sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet
jaringan, dan digunakan di industri tekstil dan kayu lapis. Di dalam formalin terkandung
sekitar 37 persen formaldehid dalam air, sebagai bahan pengawet biasanya
ditambahkan methanol hingga 15 persen. Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet makanan karena jika
digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia bisa menyebabkan tenggorokan
terasa panas dan menyebabkan kangker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ
tubuh lainnya.
Cara penyimpanan formalin:
a.
Jangan disimpan di lingkungan temperatur di bawah 15 oc.
b.
Tempat penyimpanan harus terbuat dari baja tahan karat, alumunium murni,
polietilen atau poliester yang dilapisi fiberglass.
c.
Tempat penyimpanan tidak boleh terbuat dari baja biasa, tembaga, nikel
atau campuran seng dengan permukaan yang tidak dilindungi/dilapisi.
d.
Jangan menggunakan bahan alumunium bila temperatur lingkungan berada di
atas 60 derajat celcius.
2.
Boraks
Boraks
berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Boraks merupakan srebuk kristal lunak
yang mengandung unsur boron, berwarna
putih, tidak berbau, mudah larut dalam air, tidak larut dalam alkohol,
PH: 9, 5. Boraks banyak digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya
industri keras, gelas, pengawet kayu, anti septik kayu, keramik dan pengontrol
kecoa. Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk pembuatan gendar
nasi, krupuk gendar, atau krupuk puli yang secara tradisional di jawa disebut
“Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu boraks digunakan untuk industri makanan
seperti dalam pembuatan mie basah,
lontong, ketupat, bakso bahkan dalam pembuatan kecap. Mengkonsumsi boraks dalam
makanan tidak secara langsung berakibat buruk, namun sifatnya terakumulasi
sedikit-sedikit dalam organ hati, otak dan testis. Boraks tidak hanya diserap
melalui pencernaan namun juga diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam
tubuh dalam jumlah kecil akan dikeluarkan melalui air kemih dan tinja, serta
sangat sedikit melalui keringat. Boraks tidak hanya mengganggu enzim-enzim
metabolisme tetapi juga mengganggu alat reproduksi pria. Boraks yang dikonsumsi
cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut,
kerusakan ginjal, hilang nafsu makan.
B . Makanan yang mengandung boraks dan
formalin
1.
Ciri-ciri makanan yang
mengandung formalin:
a.
Tahu
1)
Bentuknya sangat bagus.
2)
Kenyal tapi tidak padat.
3)
Tidak mudah hancur dan awet
sampai 3 hari pada suhu kamar dan bisa tahan 15 hari dalam kulkas.
4)
Bau agak menyengat.
5)
Aroma kedelai sudah tak nyala
lagi.
b.
Bakso
1)
Teksturnya sangat kenyal.
2)
Awet, setidaknya pada suhu
kamar bisa tahan sampai 5 hari.
c.
Ikan
1)
Warna putih bersih.
2)
Kenyal.
3)
Insangnya berwarna merah tua
dan bukan merah segar.
4)
Awet pada suhu kamar sampai
beberapa hari dan tidak mudah busuk.
5)
Tidak terasa bau amis ikan.
d.
Ikan Asin
1)
Ikan berwarna bersih cerah.
2)
Tidak berbau khas ikan.
3)
Awet sampai lebih dari 1 bulan
pada suhu kamar (25ºC).
4)
Tidak mudah hancur.
5)
Tidak dihinggapi lalat.
e.
Ayam potong
1)
Berwarna putih bersih..
2)
Teksturnya kencang.
3)
Tidak disukai lalat.
4)
Tidak mudah busuk atau awet
dalam beberapa hari.
f. Mi basah
1)
Bau sedikit menyengat
2)
Mi tampak mengkilat (seperti
berminyak), tidak mudah putus, dan tidak lengket.
3)
Awet sampai dua hari dalam suhu
kamar (25º Celsius), dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10
derajat celsius).
2.
Ciri-ciri makanan yang mengandung boraks:
Cukup sulit menentukan apakah suatu makanan mengandung boraks. Hanya lewat
uji coba laboratorium, semua bisa jelas. Namun dilihat dari luar tetap bisa
dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan pegangan untuk menentukan
suatu makanan aman dari boraks atau tidak.
a.
Mi basah
1)
Teksturnya kental.
2)
Terlihat lebih mengkilat.
3)
Tidak lengket.
4)
Dan tidak mudah putus.
b.
Bakso
1)
Lebih kenyal dibanding bakso
tanpa boraks.
2)
Bila digigit akan kembali ke
bentuk semula.
3)
Tahan lama atau awet beberapa
hari.
4)
Bila dilempar ke lantai akan
memantul seperti bola bekel.
5)
Warna tidak kecoklatan seperti
penggunaan daging, tetapi cenderung keputihan.
6)
Bakso yang aman berwarna
abu-abu segar merata disemua bagian, baik di pinggir maupun tengah.
c.
Gula merah
1)
Sangat keras dan susah
dibelah.
2)
Terlihat butiran-butiran
mengkilap di bagian dalam.
C. Dampak Penggunaan Boraks Dan Formalin Bagi
Kesehatan
Boraks dan formalin berdampak buruk bagi kesehatan apabila dikonsumsi oleh
manusia, karena mengandung bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya dan tidak
layak untuk dikonsumsi. Disini akan dijelaskan tentang pengaruh-pengaruh boraks
dan formalin bagi kesehatan.
1.
Efek toksinnya akan terasa bila
boraks dikonsumsi secara komulatif dan penggunaannya berulang-ulang.
Beberapa pengaruh boraks
terhadap kesehatan:
a.
Tanda dan gejala akut:
1)
Muntah-muntah
2)
Perut terasa sakit atau diare
3)
Konvulsi dan
4)
Depresi SSP (Susunan Syaraf
Pusat)
b.
Tanda dan gejala kronis:
1)
Nafsu makan menurun
2)
Gangguan pencernaan gangguan SSP: bingung dan
bodoh
3) Anemia, rambut rontok dan kanker.
2.
Beberapa
pengaruh formalin terhadap kesehatan:
a. Pengaruh jangka pendek (akut)
1)
Bila terhirup
a)
Iritasi pada
hidung dan tenggorokan.
b)
Gangguan pernafasan.
c)
Rasa terbakar
pada hidung dan tenggorokan, serta batuk-
batuk.
d)
Kerusakan
jaringan dan luka pada saluran pernafasan seperti radang paru, pembengkakan
paru.
e)
Tanda-tanda
lainnya meliputi bersin, radang tekak, radang tenggorokan, sakit dada yang
berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala mual dan muntah.
f)
Pada konsentrasi
yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.
2)
Bila terkena kulit
a)
Apabila terkena kulit akan menimbulkan perubahan
warna.
b)
kulit akan menjadi merah, mengeras, mati rasa dan ada
rasa terbakar.
3)
Bila terkena mata
a)
Apabila terkena mta dapat menimbulkan iritasi mata
sehingga mata merah, rasanya sakit, gatal-gatal, penglihatan kabur dan
mengeluarkan air mata.
b)
Bila merupakan bahan berkonsentrasi tinggi maka
formalin dapat menyebabkan pengeluaran air mata yang hebat dan terjadi
kerusakan pada lensa mata.
4)
Bila tertelan
a)
Apabila tertelan maka mulut, tenggorokan dan perut terasa
terbakar, mual, muntah dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut
yang hebat, sakit kepala, hipotensi, kejang, tidak sadar hingga koma.
b)
Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung,
otak, limpa, pankreas, system susunan saraf pusat dan ginjal.
b. Pangaruh
jangka panjang
1)
Bila terhirup
a)
Apabila terhirup dalam jangka lama maka akan
menimbulkan sakit kepala, gangguan pernafasan, batuk-batuk, radang selaput
lender hidung, mual, mengantuk, luka pada ginjal dan sensitasi pada paru.
b)
Efek neuropsikologis meliputi gangguan tidur, cepat
marah, keseimbangan targanggu,
kehilangan konsentrasi dan daya ingat berkurang.
c)
Gangguan haid dan kemandulan pada perempuan
d)
Kanker pada hidung, rongga hidung, mulut, tenggorokan,
paru dan otak.
2)
Bila terkena kulit
a)
Apabila terkena kulit, kulit terasa panas, mati rasa, gatal-gatal
dan memerah,
b)
Kerusakan pada jaringan tangan,
c)
Pengerasan kulit dan kepekaan pada kulit,
d)
Terjadi radang kulit yang menimbulkan gelembung.
3)
Bila terkena
mata
a)
Bahaya yang
paling menonjol adalah terjadinya radang selaput mata.
b)
Menimbulkan
iritasi pada mata.
c)
Mata akan menyebabkan mata
merah, gatal, berair, kerusakan mata, pandangan kabur, bahkan kebutaan.
4)
Bila tertelan
a)
Jika tertelan
akan menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan, muntah-muntah dan kepala
pusing, rasa terbakar pada tenggorokan.
b)
Penurunan suhu
badan dan rasa gatal di dada.
Boraks dan formalin akan berguna dengan positif
apabila digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi kedua bahan itu tidak boleh
dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan-bahan tersebut sangat
berbahaya, seperti telah diuraikan diatas pengaruhnya terhadap kesehatan.
Walaupun berbahaya, karena ingin mencari keuntungan masih banyak produsen
makanan yang tetap menggunakan boraks dan formalin tanpa memperhitungkan
bahayanya. Pada umumnya, alasan produsen menggunakan boraks dan formalin sebagai bahan pengawet
makanan karena kedua bahan kimia tersebut mudah
digunakan dan mudah didapat, serta harganya relative murah dibanding bahan
pengawet lain yang tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Boraks dan formalin
merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan
rupa yang bagus sehingga banyak anak-anak yang tertarik untuk membelinya. Contohnya bakso dan kerupuk, bakso yang menggunakan boraks dan formalin
memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari bakso yang menggunakan banyak
daging. Sedangkan kerupuk yang mengandung boraks apabila digoreng akan
mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah.
D. Cara mencegah dan menangani apabila
terkena boraks dan formalin
Bahan
tambahan makanan sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila
dikonsumsi dalam konsentrasi yang tinggi, racunnya dapat mempengaruhi kerja
saraf. Orang yang terkena formalin dan boraks tersebut akan merasa malayang
kemudian pingsan atau bahkan nyawanya bisa tidak tertolong. Tidak harus
menunggu bahan tersebut terakumulasi dalam tubuh, karena kejadiannya bisa dalam
waktu sesaat. Kita secara awam tidak tahu seberapa besar kadar konsentrat
formalin dan boraks yang dianggap membahayakan. Lebih baik kita berhati-hati
dan menghindari bahan kimia tersebut karena pada konsentrasi rendah formalin
dan boraks bisa mematikan mikkroflora baik maupun jahat dalam usus sehingga
mengganggu pencernaan. Jika jumlah bakteri dalam usus sangat sedikit, proses
pembusukan sisa makanan jadi lambat. Kemungkinan yang terjadi adalah anak yang
mengkonsumsi boraks dan formalin akan mengalami kesulitan buang air besar.
Gangguan di pencernaan ini juga bisa berkembang ,enjadi kanker usus besar atau
kanker kolon dan daya tahan tubuh jadi menurun sehingga anak jadi mudah sakit.
Dalam sistem pencernaan manusia terdapat enzim yang membantu proses penyerapan
sari makanan, bila enzim ini bersentuhan dengan formalin maka fungsinya tidak
berjalan lagi. Akibatnya, anak akan kekurangan gizi karena zat-zat dari
makanannya tidak dapat diserap dengan baik. Berikut ini cara mencegah dan
menanganinya apabila terkena boraks dan formalin tersebut.
Cara mencegah apabila terkena boraks dan formalin:
1.
Terhirup
a.
Untuk mencegah agar tidak terhirup
ganakan alat pelindung pernafasan, seperti masker, kain atau alat lainnya yang
dapat mencegah kemungkinan masuknya formalin ke dalam hidung atau mulut.
b.
Lengkapi sistem ventilasi dengan
penghisap udara yang tahan ledakan.
2. Terkana mata
a.
Gunakan pelindung mata atau kacamata
pengaman yang tahan terhadap percikan.
b.
Sediakan kran air untuk mencuci mata
di tempat kerja yang berguna apabila terjadi keadaan darurat.
3. Terkena kulit
a.
Gunakan pakaian pelindung bahan
kimia yang cocok.
b.
Gunakan sarung tangab yang tahan
bahan kimia.
4. Bila tertelan
a.
Hindari makan, minum dan merokok
selama bekerja.
b.
Cuci tangan sebelum makan.
Cara untuk
menangani apabila terkena boraks dan formalin:
1. Bila terhirup
a.
Jika aman memasuki daerah papara,
pindahkan penderita ke tempat yang aman.
b.
Bila perlu, gunakan masker berkatup
atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan.
c.
Segera hubungi dokter.
2. Bila terkena kulit
a.
Lepaskan pakaian, perhiasan dan
sepatu yang terkena formalin.
b.
Cuci kulit selama 15-20 menit dengan
sabun atau deterjen lunak dan air yang banyak da dipastikan tidak ada lagi
bahan yang tersisa di kulit.
c.
Pada bagian yang terbakar, lindungi
luka dengan pakaian yang kering, steril dan longgar.
d.
Bila perlu,segera hubungi dokter.
3. Bila terkena mata
a.
Bilas mata dengan air mengalir yang
cukup banyak sambil mata dikedip-kedipkan.
b.
Pastikan tidak ada lagi sisa
formalin di mata.aliri mata dengan larutan garam dapur 0,9 persen (seujung
sendok teh garam dapur dilarutkan dalam segeas air) secara terus-menerus sampai
penderita siap dibawa ke rumah sakit.
c.
Segara bawa ke dokter.
4. Bila tertelan
a.
Bila diperlukan segera hubungi
dokter atau dibawa ke rumah sakit terdekat,
karena apabila dibiarkan dan tidak langsung ditangani bisa berakibat fatal
bahkan menimbulkan kematian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil
pencarian dan pemikiran bahaya boraks
dan formalin, maka penulis mendapat simpulan sebagai
berikut :
1.
Mengetahui pengertian
boraks dan formalin.
2.
Mengetahui bahaya yang
di akibatkan oleh boraks dan formalin terhadap kesehatan seseorang yang
mengkonsumsinya.
3.
Tahu dan bakso adalah
makanan yang palimg sering menjadi sasaran penggunaan boraks dan formalin.
B. Saran
1.
Masyarakat harus lebih teliti dalam memilih makanan yang
mengandung bahan boraks maupun formalin.
2.
Berikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai boraks dan
formalin tentang bahaya-bahayanya apabila digunakan pada makanan dan tidak
digunakan sesuai dengan fungsinya.
3.
Kesadaran masyarakat untuk membantu dalam mencegah boraks
dan formalin agar tidak digunakan dalam produk makanan.
DAFTAR
PUSTAKA
Meitasi, Anggun. 2010. Karya Tulis Mengenal Politektik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi
Cibitung-Bekasi. Purbalingga: SMA N 1 Purbalingga.
Nuryadi,
Ambyah. 2008. Skripsi Aplikasi Game
Virtual Orkestra Saron Menggunakan Makromedia Flash 8. Universitas PGRI
Yogyakarta.
Sunarti, dkk. 2009. Bahasa Indonesia Ilmiah. Yogyakarta. Universitas PGRI Yogyakarta.
www.beritaindonesia.co.id
www.depkes.go.id
www.gizi.net
www.depkes.go.id
www.gizi.net
www.sdmuhcc.net
3 komentar:
terimakasih kak, artikenya sangat membantu dan bermanfaat
Sama sama
Alhamdullih setelah baca artikel ini jadi nambah iq jadi2000
Posting Komentar