Disusun
oleh:
1.
Tusiyati (11144600145)
2.
Mukminatun (11144600160)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2011
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Dalam
makalah ini tersaji tentang KLASIFIKASI AGAMA dan PERAN AGAMA ISLAM DALAM
KEHIDUPAN.
Makalah
ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang pengklasifikasian agama dan
peranan agama Islam dalam kehidupan.
Kami
tahu makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
setiap kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan guna perbaikan
makalah ini.
Yogyakarta, 12 Oktober 2011
Tim Penyusun
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN AGAMA ISLAM
Agama adalah peraturan-peraturan yang mengikat manusia
dalam hubungan dengan Tuhan-Nya dan hubungan manusia dengan sesama manusia dan
juga hubungan manusia dengan alam. (www.helmidadang.com)
Pengertian
islam secara etimologis yaitu:
· Sallama artinya menyerahkan, berbaik-baik, damai,
menyelamatkan
· Tasallama
artinya memegang atau menerima
· Aslama artinya menurut
atau menyerah
· Salima artinya sejahtera
· Sullam artinya tangga
atau titian. (Ajat Sudrajat, dkk, 2008:
32)
Unsur-unsur yang
ada dalam sebuah agama:
1. Adanya keyakinan pada yang gaib.
2. Adanya kitab suci sebagai pedoman
3. Adanya rasul pembawanya.
4. Adanya ajaran yang bias dipatuhi.
5. Adanya upacara ibadah yang standar. (www.helmidadang.com)
Jadi secara luas pengertian agama Islam adalah agama
yang diwahyukan Allah kepada rasul-rasul-Nya dan terakhir disempurnakan kepada Rasul Muhammad SAW yang berisi undang-undang dan metode
kehidupan yang mengatur dan mengarahkan bagaimana manusia berhubungan dengan
Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta agar kehidupan
manusia terbina dan dapat meraih kesuksesan atau kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat. (Ajat Sudrajat, dkk, 2008: 34)
2.
KLASIFIKASI AGAMA
Ditinjau dari sumbernya
agama dibagi dua, yaitu agama wahyu dan agama bukan wahyu.
Agama wahyu (revealed religion)
adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan,
kepada para rasul-Nya dan kepada kitab-kitab-Nya serta pesan-Nya untuk
disebarkan kepada segenap umat manusia.
(Ajat Sudrajat, dkk, 2008: 23)
Wahyu-wahyu
dilestarikan melalui AL Kitab, suhuf (lembaran-lembaran bertulis) atau ajaran
lisan. Agama wahyu menghendaki iman kepada Tuhan pemberi wahyu, kepada
Rosul-rosul penerima wahyu dan kepada kitab-kitab kumpulan wahyu serta pesannya
di sebarkan kepada seluruh umat manusia. (www.helmidadang.com)
Agama bukan wahyu (agama
budaya/cultural religion) adalah semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang
dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara
mendalam. Contohnya agama Budha yang berpangkal pada ajaran Sidharta Gautama dan
Confusianisme yang berpangkal pada ajaran Kong Hu Cu. (www.helmidadang)
Perbedaan kedua jenis agama
ini dikemukakan Al Masdoosi dalam bukunya yang berjudul Living Religious of the
World sebagai berikut:
1. Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan sedangkan
agama bukan wahyu tidak demikian.
2. Agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama bukan
wahyu tidak.
3. Dalam agama wahyu sumber utama tuntunan baik dan buruk
adalah kitab suci yang diwahyukan, sedangkan agama bukan wahyu kitab suci tidak
penting.
4. Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan
agama bukan wahyu di luar itu.
5. Agama wahyu lahir di daerah-daerah yang berada di
bawah pengaruh ras semetik.
6. Agama wahyu dengan ajarannya adalah agama misionari, sedangkan
bukan agama wahyu agama non misionari.
7. Ajaran agama wahyu jelas dan tegas, sedangkan agama
bukan wahyu kabur dan elastis.
8. Agama wahyu memberikan arah yang jelas dan lengkap
baik aspek spiritual maupun material, sedangkan agama bukan wahyu lebih menitik
beratkan kepada aspek spiritual saja, seperti pada Taoisme, atau pada aspek
material saja seperti pada Confusianisme. (www.Aan Choco.com)
Agama wahyu disebut juga agama samawi (agama langit) dan agama bukan
wahyu disebut agama budaya (ardhi/bumi). Sedangkan yang termasuk dalam kategori
agama samawi hanyalah Agama Islam.
Adapun ciri-ciri agama wahyu (langit), adalah:
a. Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan
tumbuh dari masyarakat, melainkan diturunkan kepada masyarakat.
b. Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai
utusan-Nya. Utusan itu bukan menciptakan agama, melainkan menyampaikannya.
c. Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan
manusia.
d. Ajarannya serba tetap, walaupun tafsirnya dapat
berubah sesuai dengan kecerdasan dan kepekaan manusia.
e. Konsep ketuhanannya adalah monotheisme mutlak
(tauhid).
f. Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi
setiap manusia, masa dan keadaan.
g. System nilai agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri
diselaraskan dengan ukuran dan hakekat kemanusiaan.
h. Agama wahyu menyebut sesuatu tentang alam yang kemudia
dibuktikan kebenarannya oleh ilmu pengetahuan.
i. Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman,
tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil, yaitu
manusia sempurna, manusia baik yang bersih dari noda dan dosa.
(Prof. H. Mohammad Daud Ali, S.H, 2010: 69-71)
Adapun ciri-ciri agama budaya (ardhi/bumi) adalah:
a. Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya.
b. Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul).
c. Umumnya tidak memiliki kitab suci, walaupun ada akan
mengalami perubahan-perubahan dalam perjalanan sejarahnya.
d. Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai dengan peruabahan
akal pikiran masyarakatnya (penganutnya).
e. Konsep ketuhanannya: dinamisme, animisme, politheisme,
dan paling tinggi adalah monotheisme nisbi.
f. Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak
berlaku bagi setiap manusia, masa, dan keadaan.
g. System nilai ditentukan oleh manusia sesuai dengan
cita-cita pengalaman serta penghayatan masyarakat yang menganutnya.
h. Hal-hal yang disebut dalam agama budaya tentang alam
sering dibuktikan kekeliruannya oleh sains.
i. Pembentukan manusia menurut agama budaya disandarkan
masyarakat penganutnya yang belum tentu diakui oleh masyarakat yang berbeda
cita-cita, pengalaman dan penganutnya. (Prof. H.
Mohammad Daud Ali, S. H, 2010: 69-71)
Dilihat dari segi missi
(dakwah) agama dibedakan menjadi beberapa macam:
1) Agama missionary (agama dakwah)
Menurut Thomas W. Arnold yang termasuk agama missionary adalah
Buddhisme, Kristen, dan Islam.
2) Agama non missionary (tidak didakwahkan)
Menurut Thomas W. Arnold yang termasuk agama non missionary adalah
Yudaisme dan Yahudi.
Ditinjau dari segi ras dan
gegrafis agama dibagi menjadi beberapa macam diantaranya :
1) Agama ras Semit
Yahudi, Nasrani, dan Islam. Ketiga ajaran ini pada mulanya lahir dan
berkembang di kawasan Timur Tengah.
2) Agama ras Arya
Hinduisme, Jainisme, Sikhisme dan Zoroaster. Kelompok agama ini lahir
dan berkembang di kawasan Asia Selatan dan Tengah.
3) Agama ras Mongolian
Confusianisme, Taoisme, dan Sintoisme. Agama dalam kelompok ini lahir
dan berkembang di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara.
Pada umumnya agama
diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu agama wahyu dan
agama non wahyu.
1. Agama wahyu juga disebut dengan agma langit, agama
samawi, agama profetis, din-as samawi, revealed religion. Yang termasuk agama
wahyu adalah :
ü Agama Islam dengan kitab sucinya adalah Al Quran yang
diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, melalui malaikat Jibril, untuk
seluruh manusia dan alam semesta.
ü Agama Kristen (Nasrani) dengan kitab sucinya Injil
diturunkan kepada Nabi Isa AS, melalui malaikat Jibril untuk kaum Bani Israil.
ü Agama Yahudi, dengan kitab sucinya Taurat diturunkan
kepada Nabi Musa AS, melalui malaikat Jibril untuk kaum Bani Israil.
(http://id.shvoong.com)
2. Pada awalnya
menurut historis, agama non wahyu diciptakan oleh filosuf-filosuf masyarakat
sebagai ahli pikir,
atau oleh pemimpin-pemimpin dari masyarakat atau oleh penganjur dan penyiar
masyarakat itu. Agama non wahyu mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan pemikiran atau budaya masyarakat
itu. Oleh karena itu agama non wahyu dinamakan juga agama budaya agama bumi, agama filsafat, natural religion,
nonrevealed religion. Yang termasuk di dalamnya adalah Zoroasterianisme,
Konfusianisme, Thaoisme, Shintoisme, Budhisme. (http://id.shvoong.com)
3.
PERAN AGAMA ISLAM DALAM KEHIDUPAN
Secara
psikologis dan sosiologis, fungsi agama memberikan cakrawala pandang yang lebih
luas tentang Tuhan atau ‘dunia lain’ yang tidak terjangkau secara empiric.
Fungsi psikologis maupun social yang diperankan oleh agama sangat mendasar.
Dalam hubungan ini menurut Robert K. Merton agama memiliki dua fungsi, yaitu
fungsi manifest (manifest function),
yang disadari, disengaja; dan fungsi laten (laten
function), tersembunyi, tidak disadari, tidak disengaja. Menyembah Tuhan
adalah fungsi manifest, sedangkan memenuhi kebutuhan manusia (terutama yang
lahiriah) merupakan fungsi laten dari agama. (Ajat
Sudrajat, dkk, 2008: 29)
Agama Islam
bertujuan untuk mengesakan Tuhan dan menjadikan manusia sebagai makhluk yang
beradab dan berbudi luhur, Islam menyuruh manusia untuk mendirikan sholat,
karena dengan sholat kita dapat berinteraksi, dalam surat al-Dhariyah: 56 Allah
SWT berfirman bahwa manusia hidup adalah sebuah utang yang harus dibayar dengan
satu jalan, yaitu ibadah, selain itu agama Islam memerintahkan bagi kaum muslim
untuk menutup aurotnya karena semata-mata untuk mengangkat derajat manusia.
(www.helmidadang.com)
Islam sebagai
penuntun umatnya pada jalan yang benar. Karena jika manusia masuk dalam agama
Islam dan mempelajarinya maka akan menjadikan manusia berkualitas dari sisi
spiritual, intelektual, dan moral sehingga tercipta perdamaian global.
(www.helmidadang.com)
Agama Islam
sebagai rambu-rambu atau peraturan dalam hidup. Agama Islam mengatur kehidupan
manusia yang bertujuan untuk kebaikan mereka sendiri. Contohnya adalah agama
kita mengharamkan manusia untuk mengonsumsi daging babi, mungkin bagi beberapa
orang hal tersebut terlalu mengada-ada namun dari penelitian ternyata di daging
babi banyak bakteri yang dapat menimbulkan penyakit jika dikonsumsi.
(www.helmidadang.com)
Di al-Qur’an
dijelaskan bahwa manusia hidup di dunia untuk akhirat, dengan kata lain agama
Islam dengan Al Qur’an sebagai kitab sucinya memerintahkan untuk jangan mudah
putus asa dalam menghadapi segala hal dan terus bekerja keras karena segala
perbuatan kita tak luput dari penglihatan Allah SWT, sehingga Islam berperan
sebagai peningkat etos kerja dalam kehidupan. Peranan lain dari agama Islam dalam kehidupan adalah
mengendalikan penggunaan teknologi untuk kepentingan manusia.
(www.helmidadang.com)
Secara lebih
luas Thomas F. O’Dea menyebutkan enam fungsi agama sebagai berikut:
- Agama menyajikan dukungan moral dan sarana emosional,
pelipur lara, dan rekonsiliasi di saat manusia menghadapi ketidakpastian dan
frustasi.
- Agama menyajikan sarana hubungan transedental melalui
amal ibadat, yang menimbulkan rasa damai dan identitas baru yang menyegarkan.
- Agama mengesahkan, memperkuat, memberi legitimasi dan
mensucikan nilai dan norma masyarakat yang telah mapan, dan membantu
mengendalikan ketenteraman, ketertiban, dan stabilitas masyarakat.
- Agama memberikan standar nilai untuk mengkaji ulang
nilai-nilai dan norma-norma yang telah mapan.
- Agama memberikan fungsi identitas diri.
- Agama memberikan status baru dalam pertumbuhan dn
siklus perkembangan individual melalui berbagai krisis rites. (Ajat Sudrajat,
dkk, 2008: 30)
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari apa
yang telah disampaikan dalam makalah ini kita dapat menyimpulkan bahwa di dunia
ini agama digolongkan atau diklasifikasikan menjadi beberapa macam dan hidup dan berkembang di kawasan yang
berbeda-beda.
Dari
penjelasan mengenai sejumlah fungsi agama yang telah dikemukakan sedikitnya ada
dua hal yang pokok yaitu pertama,
agama merupakan suatu cakrawala tentang dunia yang tidak terjangkau manusia
(beyond), dalam arti ketika deprivasi (rasa kehilangan diri) dan frustasi dapat
dialami sebagai sesuatu yang memiliki makna dan kedua, agama merupakan sarana yang memungkinkan hubungan antara
manusia dengan Tuhan, yang memberikan jaminan dan keselamatan.
Kita juga
dapat menyimpulkan bahwa agama Islam berperan penting dalam kehidupan manusia.
Peran Islam dalam kehidupan adalah Islam sebagai kumpulan informasi-informasi
yang berasal dari Allah SWT, bertujuan untuk mengesakan Tuhan dan menjadikan
manusia sebagai makhluk yang beradab dan berbudi luhur, sebagai penuntun
umatnya pada jalan yang benar, sebagai rambu-rambu atau aturan dalam hidup,
berperan sebagai peningkat etos kerja dalam kehidupan, dan mengendalikan dan
mengarahkan penggunaan teknologi untuk kepentingan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Ali,
Muhammad Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raya Grafindo persada
2.
Tim
Penyusun UNY. 2008. Din Al-Islam. Yogyakarta: UNY Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar