Oleh: Tusiyati
Sumber:theperpetualavalanche.blogspot.com
Pada pagi hari seperti biasa Titan berangkat ke sekolah bersama ayahnya. Di jalan bertemu dengan teman baiknya Toton dan Bobi. Titan mengajak toton dan bobi untuk berangkat bersama. Hari ini wajah Toton terlihat sedih tidak ceria seperti biasanya. Setelah sampai di sekolah mereka langsung menuju ke kelas. Saat di dalam kelas, Titan bertanya kepada Toton.
“
Toton kamu kenapa? Apa kamu sedang
sakit?”
“Aku
tidak apa-apa Tan, Tadi malam kurang
tidur!”
Titan
sangat heran dengan jawaban temannya itu karenatidak biasanya Toton seperti
ini. Titan mengira ada sesuatu yang disembunyikan oleh Toton.
Keesokan
harinya, sebelum berangkat ke sekolah Titan sarapan bersama ayah dan ibunya.
Seelah sarapan Titan pamit berangkat ke sekolah dan tidak lupa mencium tangan
Ibunya. Setelahitu Titang langsung menuju ke sekolah.
Setiba
di sekolah Titan bertemu Toli yang terlihat sendirian tanpa si Toton. Bel masuk
pun berbunyi tapi Toton belum juga berangkat. Titan jadi khawatir karena dari
kemaren Toton terlihat aneh. Titan berfikir ada yang membuat Toton sedih
sehingga dia tidak berangkat.
Setelah beberapa hari, Toton belum
juga berangkat ke sekolah. Titan menduga terjadi sesuatu dengan Toton. Selama
Toton tidak berangkat ke sekolah tidak ada surat pemberitahuan dari kerabat dan
keluarganya.
Sepulang sekolah Titan mengajak Bobi
untuk kerumah toton. Setelah sampai di rumah Toton suasana terasa sangat sepi.
Titan mencoba mengetok pintu dan mengucap salam berulang kali tapi tidak ada
jawaban juga. Hati Titan berkata “ sepertinya Toton dan Ibunya tidak di rumah,
mungkin sedang pergi.”
Tiba-tiba saja datang seorang
ibu-ibu yang tidak lain adalah tetangga Toton. Ibu ini member tahu bahwa rumah
toton sudah dikosongkan sejak beberapa hari yang lalu. Ibu Toton pergi keluar
kota untuk menyusul ayahnya danToton dititipkan di rumah omnya.
Setelah Titan tau hal tersebut,
Titan langsung menanyakan alamat omnya itu. Titan dan Toli segera menuju ke
rumah omnya Toton.
Setiba disana, Titan menanyakan keadaan
Toton dan menyampaikan bahwa dia ingin bertemu Toton. Omnya tidak mengizinkan
Titan dan Toli menemui Toton.
Omnya mengatakan bahwa Toton sedang
sakit dan tidak bias di ganggu. Omnya Toton menyuruh titan untuk segera pulang.
Titan
dan Bobi bergegas untuk pulang ke rumah. Titan curiga dengan omnya toton yang
melarangnya untuk bertemu dengan Toton. Kecurigaannya itu membuat titan tidak
tenang dan terus memikirkan Toton. Titan menduga ada sesuatu yang disembunyikan
oleh omnya.
Dalam hatinya, Titan terus
bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Titan memutuskan untuk kembali ke
rumah omnya Toton. Setelah sholat asyar Titan mnta izin kepada kedua orang
tuanya untuk ke rumah omnya Toton. Titan langsung menuju ke rumah omnya Toton
menggunakan sepeda.
Titan belum sempat mengetok pintu
tiba-tiba saja dari dalam rumah terdengar anak kecil sedang menangis. Tangisan
itu membuat Titan ingin melihatnya. Titan langsung mengintip dari fentilasi
jendela.
Ternyata yang sedang menangis itu
adalah Toton yang sedang dimarahin oleh omnya. Titan tidak tega melihatnya,
akhirnya memberanikan diri untuk mengetok pintu demi menolong temannya itu.
Tidak lama kemudian omnya Toton
keluar rumah dan menemui Titan. Titan bertanya kepada omnya.
“Om
kenapa Toton menangis?”
“Mungkin
dia kangen dengan ibunya!, jawab om Toton”
“Kenapa
om berbohong?, Tanya titan sambil menjelaskan bahwa tadi dia melihat omnya
sedang memarahin Toton.
Dengan wajah malu dan takut omnya
Toton menyuruh titan untuk tidak ikut campur. Titan berusaha untuk menyadarkan
omna Toton bahwa hal yang dilakukan itu tidak benar.
Usaha Titan untuk menyadarkan omnya
Toton tidak sia-sia. Perkataan Titan membuat omnya Toton menyesali
perbuatannya. Dengan menangis, omnya toton mengakui kesalahannya bahwa tidak
sewajarnya menyuruh anak kecil untuk bekerja dan meninggalkan sekolahnya.
Dia melakukan hal itu karna
terpaksa.Dia berfikir dengan bantuan Toton bisa mengurangi hutang-hutangnya
itu. Tapi perbuatannya itu malah menimbulkan masalah baru.
Omnya Toton sangat berterima kasih
kepada Titan yang telah menjadi pahlawan kecil dan telah menyadarkannya untuk
kembali kejalan yang benar. Omnya
memeluk Toton dan meminta maaf atas kesalahannya. Akhirnya, Toton memaafkan perbuatan omnya
itu.
SEKIAN….!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar