Jumat, 28 Desember 2012

Titan Si Pahlawan Kecil


Oleh: Tusiyati
Sumber:theperpetualavalanche.blogspot.com
                                      
Pada pagi hari seperti biasa Titan berangkat  ke sekolah bersama ayahnya. Di jalan bertemu dengan teman baiknya Toton dan Bobi. Titan mengajak toton dan bobi untuk berangkat bersama. Hari ini wajah Toton terlihat sedih tidak ceria seperti biasanya. Setelah sampai di sekolah mereka langsung menuju ke kelas. Saat di dalam kelas, Titan bertanya kepada Toton.

“ Toton kamu kenapa?  Apa kamu sedang sakit?”
“Aku tidak apa-apa Tan,  Tadi malam kurang tidur!”
Titan sangat heran dengan jawaban temannya itu karenatidak biasanya Toton seperti ini. Titan mengira ada sesuatu yang disembunyikan oleh Toton.
Keesokan harinya, sebelum berangkat ke sekolah Titan sarapan bersama ayah dan ibunya. Seelah sarapan Titan pamit berangkat ke sekolah dan tidak lupa mencium tangan Ibunya. Setelahitu Titang langsung menuju ke sekolah.
Setiba di sekolah Titan bertemu Toli yang terlihat sendirian tanpa si Toton. Bel masuk pun berbunyi tapi Toton belum juga berangkat. Titan jadi khawatir karena dari kemaren Toton terlihat aneh. Titan berfikir ada yang membuat Toton sedih sehingga dia tidak berangkat.
            Setelah beberapa hari, Toton belum juga berangkat ke sekolah. Titan menduga terjadi sesuatu dengan Toton. Selama Toton tidak berangkat ke sekolah tidak ada surat pemberitahuan dari kerabat dan keluarganya.
            Sepulang sekolah Titan mengajak Bobi untuk kerumah toton. Setelah sampai di rumah Toton suasana terasa sangat sepi. Titan mencoba mengetok pintu dan mengucap salam berulang kali tapi tidak ada jawaban juga. Hati Titan berkata “ sepertinya Toton dan Ibunya tidak di rumah, mungkin sedang pergi.”
            Tiba-tiba saja datang seorang ibu-ibu yang tidak lain adalah tetangga Toton. Ibu ini member tahu bahwa rumah toton sudah dikosongkan sejak beberapa hari yang lalu. Ibu Toton pergi keluar kota untuk menyusul ayahnya danToton dititipkan di rumah omnya.
            Setelah Titan tau hal tersebut, Titan langsung menanyakan alamat omnya itu. Titan dan Toli segera menuju ke rumah omnya Toton.
            Setiba disana, Titan menanyakan keadaan Toton dan menyampaikan bahwa dia ingin bertemu Toton. Omnya tidak mengizinkan Titan dan Toli menemui Toton.
            Omnya mengatakan bahwa Toton sedang sakit dan tidak bias di ganggu. Omnya Toton menyuruh titan untuk segera pulang.
Titan dan Bobi bergegas untuk pulang ke rumah. Titan curiga dengan omnya toton yang melarangnya untuk bertemu dengan Toton. Kecurigaannya itu membuat titan tidak tenang dan terus memikirkan Toton. Titan menduga ada sesuatu yang disembunyikan oleh omnya.
            Dalam hatinya, Titan terus bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Titan memutuskan untuk kembali ke rumah omnya Toton. Setelah sholat asyar Titan mnta izin kepada kedua orang tuanya untuk ke rumah omnya Toton. Titan langsung menuju ke rumah omnya Toton menggunakan sepeda.
            Titan belum sempat mengetok pintu tiba-tiba saja dari dalam rumah terdengar anak kecil sedang menangis. Tangisan itu membuat Titan ingin melihatnya. Titan langsung mengintip dari fentilasi jendela.
            Ternyata yang sedang menangis itu adalah Toton yang sedang dimarahin oleh omnya. Titan tidak tega melihatnya, akhirnya memberanikan diri untuk mengetok pintu demi menolong temannya itu.
            Tidak lama kemudian omnya Toton keluar rumah dan menemui Titan. Titan bertanya kepada omnya.
“Om kenapa Toton menangis?”
“Mungkin dia kangen dengan ibunya!, jawab om Toton”
“Kenapa om berbohong?, Tanya titan sambil menjelaskan bahwa tadi dia melihat omnya sedang memarahin Toton.
            Dengan wajah malu dan takut omnya Toton menyuruh titan untuk tidak ikut campur. Titan berusaha untuk menyadarkan omna Toton bahwa hal yang dilakukan itu tidak benar.
            Usaha Titan untuk menyadarkan omnya Toton tidak sia-sia. Perkataan Titan membuat omnya Toton menyesali perbuatannya. Dengan menangis, omnya toton mengakui kesalahannya bahwa tidak sewajarnya menyuruh anak kecil untuk bekerja dan meninggalkan sekolahnya.
            Dia melakukan hal itu karna terpaksa.Dia berfikir dengan bantuan Toton bisa mengurangi hutang-hutangnya itu. Tapi perbuatannya itu malah menimbulkan masalah baru.
            Omnya Toton sangat berterima kasih kepada Titan yang telah menjadi pahlawan kecil dan telah menyadarkannya untuk kembali kejalan yang benar.  Omnya memeluk Toton dan meminta maaf atas kesalahannya.  Akhirnya, Toton memaafkan perbuatan omnya itu.
                                                                                    SEKIAN….!!!!

Tidak ada komentar:

>